WISATA SUKOHARJO
Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan
Jumat, 21 Juni 2013
Rabu, 19 Juni 2013
Pemilihan Mas & Mbak Sukoharjo 2013
Test Tertulis, Wawancara, Bakat & Minat
Foto Bersama MULYANI KARTO PUTRO
PT. SRITEX
MANDALA MULTI FINANCE
PANDAWA WATER WORLD
SANGGAR WAYANG HARYANTO
PRAMESTHI HOTEL
Minggu, 19 Mei 2013
Makam Balakan
Makam Ki Ageng Balak berlokasi di Desa Mertan Kecamatan Bendosari dari Kota Sukoharjo 4 Km ke arah timur dari Kota Solo 10 Km ke arah timur. Pemugaran makam tersebut dilaksanakan secara sukarela oleh peziarah yang terkabul berkat bertirakat di makam tersebut. Lingkungannya sejuk, nyaman dan tenang.
Makam Ki Ageng Balak pertama ditemukan
oleh seorang gembala yang sedang mencari rumput di sekitar tempat itu. Suatu
ketika ia mendapat wisik atau suara ghaib “AKU OPENANA”. Gembala tersebut
segera mencari tempat asal suara itu. Ternyata ditemukan gundukan tanah kubur
yang tak terawat. Selanjutnya gembala itu rajin merawat dan tirakat disitu. Di
kemudian hari, penghidupannya sekeluarga bahagia sejahtera. Kebiasaan itulah
yang sampai sekarang diikuti oleh banyak orang.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan
bathin (dengan ilmu ghaib) para winasis dan supranatural, diperoleh kesimpulan
bahwa : Ki Ageng Balak adalah seorang Bangsawan Majapahit. Sebagai Manggala
Yudha yang digdaya, beliau ahli perang dan ahli naik kuda, bahkan juga menjadi
tabib yang hebat. Itulah sebabnya, salah satu peziarah membangun patung kuda di
komplek makam itu.
Upacara PULUNG LANGSE adalah salah
satu acara ritual mengganti lengse atau kain kelambu penutup makam Ki Ageng
Balak. Dilaksanakan pada hari minggu terakhir bulan Syura. Langse yang baru yang
akan dipasang di makam itu diarak / dikirabkan keliling desa tersebut. Proses
ini diikuti oleh peziarah dan masyarakat.
Langse lama yang telah diturunkan
kemudian dicuci bersama-sama di Sungai Ranjing. Selanjutnya dipotong-potong dan
dibagikan kepada setiap pengunjung / peziarah dengan harapan agar mendapatkan
berkah dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap malam Jum’at Kliwon, makam Ki
Ageng Balak banyak dikunjungi peziarah. Mereka terdiri dari golongan pengusaha
serta orang-orang penting. Di samping itu bagi mereka yang mempunyai masalah
atau perkara dan ingin mendapatkan jodoh, bila rajin berziarah di bawah pohon
“KAMBOJA KAWIN” permohonannya akan terkabul. Mereka dengan tertib dan khusuk
berdo’a mengikuti aturan yang telah ditentukan di makam itu.
Gamelan Wirun
Kabupaten Sukoharjo terletak di bagian tenggara propinsi Jawa Tengah dengan luas wilayah 446,666 ha, yang secara geografis terletak antara 110 42‘ 06,79“-110 57’33,7“ Bujur Timur dan 732‘17“-749‘32“ Lintang Selatan. Keadaan topografi/geologi berupa daerah yang datar. Secara administratif mempunyai batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Kota Surakarta
Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar
Sebelah selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul Propinsi DIY
Sebelah barat : Kabupaten Boyolali dan Klaten
Posisi Kabupaten Sukoharjo sangat strategis karena merupakan pintu lalu lintas wilayah JOGLOSEMAR (Jogjakarta-Solo-Semarang) dan di tengah wilayah SUBOSUKAWONOSRATEN (Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten).
Menurut data tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tercatat 821.213 jiwa yang terdiri dari 405.831 penduduk laki-laki dan 415.382 penduduk perempuan. Penduduk usia muda lebih banyak dari usia yang tua dengan pertumbuhan penduduk berkisar 1% dari jumlah penduduk tiap tahun. Merupakan wilayah agraris sektor pertanian tanaman pangan yang sedang bergerak ke sektor industri dan perdagangan, sehingga penyediaan lapangan kerja terbesar terdapat di sektor pertanian, industri dan perdagangan.
Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Kecamatan, yaitu Kec. Weru, Kec. Bulu, Kec. Tawangsari, Kec. Sukoharjo, Kec. Nguter, Kec. Bendosari, Kec. Polokarto, Kec. Mojolaban, Kec. Grogol, Kec. Baki, Kec. Gatak dan Kec. Kartasura. Kabupaten Sukoharjo terdiri atas 17 Kelurahan, 150 Desa, 1278 RW dan 3.676 RT.
Kecamatan Mojolaban merupakan tempat sentra industri gamelan yang terkenal di Sukoharjo dan sekitarnya, selain sebagai sentra industri genteng, batu bata dan mebel. Berdasarkan pola pembangunan Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Mojolaban merupakan Sub Wilayah Pembangunan III, termasuk di dalamnya Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Bendosari, berpotensi untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, perikanan, perkebunan, peternakan, industri, perdagangan, perhubungan, pemukiman/perumahan dan pariwisata.
Industri gamelan tepatnya berada di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban merupakan industri kecil dan menengah. Desa Wirun terkenal juga sebagai desa Wisata. Menurut data usaha kecil dan menengah dan industri kecil dan menengah desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo tahun 2011, ada 10 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) gamelan di sini.
Langganan:
Postingan (Atom)