Minggu, 19 Mei 2013

Makam Balakan


Makam Ki Ageng Balak berlokasi di Desa Mertan Kecamatan Bendosari  dari Kota Sukoharjo 4 Km ke arah timur dari Kota Solo 10 Km ke arah timur. Pemugaran makam tersebut dilaksanakan secara sukarela oleh peziarah yang terkabul berkat bertirakat di makam tersebut. Lingkungannya sejuk, nyaman dan tenang.

Makam Ki Ageng Balak pertama ditemukan oleh seorang gembala yang sedang mencari rumput di sekitar tempat itu. Suatu ketika ia mendapat wisik atau suara ghaib “AKU OPENANA”. Gembala tersebut segera mencari tempat asal suara itu. Ternyata ditemukan gundukan tanah kubur yang tak terawat. Selanjutnya gembala itu rajin merawat dan tirakat disitu. Di kemudian hari, penghidupannya sekeluarga bahagia sejahtera. Kebiasaan itulah yang sampai sekarang diikuti oleh banyak orang.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan bathin (dengan ilmu ghaib) para winasis dan supranatural, diperoleh kesimpulan bahwa : Ki Ageng Balak adalah seorang Bangsawan Majapahit. Sebagai Manggala Yudha yang digdaya, beliau ahli perang dan ahli naik kuda, bahkan juga menjadi tabib yang hebat. Itulah sebabnya, salah satu peziarah membangun patung kuda di komplek makam itu.
Upacara PULUNG LANGSE adalah salah satu acara ritual mengganti lengse atau kain kelambu penutup makam Ki Ageng Balak. Dilaksanakan pada hari minggu terakhir bulan Syura. Langse yang baru yang akan dipasang di makam itu diarak / dikirabkan keliling desa tersebut. Proses ini diikuti oleh peziarah dan masyarakat.
Langse lama yang telah diturunkan kemudian dicuci bersama-sama di Sungai Ranjing. Selanjutnya dipotong-potong dan dibagikan kepada setiap pengunjung / peziarah dengan harapan agar mendapatkan berkah dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap malam Jum’at Kliwon, makam Ki Ageng Balak banyak dikunjungi peziarah. Mereka terdiri dari golongan pengusaha serta orang-orang penting. Di samping itu bagi mereka yang mempunyai masalah atau perkara dan ingin mendapatkan jodoh, bila rajin berziarah di bawah pohon “KAMBOJA KAWIN” permohonannya akan terkabul. Mereka dengan tertib dan khusuk berdo’a mengikuti aturan yang telah ditentukan di makam itu.
Sudah tentu, semua permohonan peziarah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang disertai tirakat serta berbuat amal kebaikan akan mendapatkan kemudian dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pulung Langse