Makam Ki Ageng Balak berlokasi di Desa Mertan Kecamatan Bendosari dari Kota Sukoharjo 4 Km ke arah timur dari Kota Solo 10 Km ke arah timur. Pemugaran makam tersebut dilaksanakan secara sukarela oleh peziarah yang terkabul berkat bertirakat di makam tersebut. Lingkungannya sejuk, nyaman dan tenang.
Makam Ki Ageng Balak pertama ditemukan
oleh seorang gembala yang sedang mencari rumput di sekitar tempat itu. Suatu
ketika ia mendapat wisik atau suara ghaib “AKU OPENANA”. Gembala tersebut
segera mencari tempat asal suara itu. Ternyata ditemukan gundukan tanah kubur
yang tak terawat. Selanjutnya gembala itu rajin merawat dan tirakat disitu. Di
kemudian hari, penghidupannya sekeluarga bahagia sejahtera. Kebiasaan itulah
yang sampai sekarang diikuti oleh banyak orang.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan
bathin (dengan ilmu ghaib) para winasis dan supranatural, diperoleh kesimpulan
bahwa : Ki Ageng Balak adalah seorang Bangsawan Majapahit. Sebagai Manggala
Yudha yang digdaya, beliau ahli perang dan ahli naik kuda, bahkan juga menjadi
tabib yang hebat. Itulah sebabnya, salah satu peziarah membangun patung kuda di
komplek makam itu.
Upacara PULUNG LANGSE adalah salah
satu acara ritual mengganti lengse atau kain kelambu penutup makam Ki Ageng
Balak. Dilaksanakan pada hari minggu terakhir bulan Syura. Langse yang baru yang
akan dipasang di makam itu diarak / dikirabkan keliling desa tersebut. Proses
ini diikuti oleh peziarah dan masyarakat.
Langse lama yang telah diturunkan
kemudian dicuci bersama-sama di Sungai Ranjing. Selanjutnya dipotong-potong dan
dibagikan kepada setiap pengunjung / peziarah dengan harapan agar mendapatkan
berkah dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Setiap malam Jum’at Kliwon, makam Ki
Ageng Balak banyak dikunjungi peziarah. Mereka terdiri dari golongan pengusaha
serta orang-orang penting. Di samping itu bagi mereka yang mempunyai masalah
atau perkara dan ingin mendapatkan jodoh, bila rajin berziarah di bawah pohon
“KAMBOJA KAWIN” permohonannya akan terkabul. Mereka dengan tertib dan khusuk
berdo’a mengikuti aturan yang telah ditentukan di makam itu.